Rabu, 03 Oktober 2012

Inilah Syarat Agar Boleh Berbuat Maksiat

Inilah Syarat Agar Boleh Berbuat Maksiat

Suatu hari ada seorang pria yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata, “Wahai Ibrahim bin Adham, Selama ini aku suka berbuat maksiat. Tolong berikan aku nasihat.”

Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, “Jika kamu ingin menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka kamu boleh berbuat maksiat.”

Pria itu dengan semangat bertanya, “Apakah syarat-syarat itu, wahai Ibrahim bin Adham...?”

Ibrahim bin Adham berkata, “Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, maka janganlah memakan rezekinya.

Mendengar hal tersebut sang pria mengenyitkan kening seraya berkata, “Dari mana aku bisa makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?”

“Ya!” tegas Ibrahim bin Adham. “Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah kamu memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?”

“Syarat yang kedua,” kata Ibrahim, “Kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya!

Syarat ini membuat pria itu terkejut setengah mati.

Ibrahim kembali berkata kepadanya, “Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala laranganNya?”

“Ya! Anda benar.” kata pria tersebut.

Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab, “Kalau kamu masih ingin bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!

Lelaki itu kembali terkejut dan berkata, “Wahai Ibrahim, ini nasihat macam apa...? Mana mungkin Allah tidak melihat kita..?”

“Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?” kata Ibrahim.

Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat. Ibrahim melanjutkan,“Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya; Ketepikan kematianku dulu. Aku masih ingin bertaubat dan melakukan amal soleh.

Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar, “Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku...?”

“Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak bisa menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau bisa lari dari kemurkaan Allah?”

“Baiklah, apa syarat yang kelima?”

Ibrahim pun menjawab, “Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut dengannya.

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, “Wahai Ibrahim bin Adham, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya.”

Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. “Mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah.” Katanya sambil teresak-esak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar