Kamis, 11 April 2013

Menjawab Fitnah : Bukti Islam Bukan Agama Penyembah Batu Hitam (Hajar Aswad)

Menjawab Fitnah : Bukti Islam Bukan Agama Penyembah Batu Hitam (Hajar Aswad)
Menjawab Fitnah : Bukti Islam Bukan Agama Penyembah Batu Hitam (Hajar Aswad) | Gho Blog's - Satu lagi fitnah yang dimunculkan oleh oknum-oknum anti Islam perihal penyembahan bat Hajar Aswad. Inilah bukti kedangkalan pemahaman terhadap Islam ataupun ada maksud-maksud tertentu untuk menumbuhkan keraguan terhadap ajaran Islam itu sendiri.

Kali ini, saya akan coba membagikan sedikit bukti bahwa Islam bukanlah agama penyembah batu hitam (Hajar Aswad) seperti yang mereka tuduhkan.

Pertama, tahun 930 sampai 951 hajar aswad pernah hilang dicuri dan disembunyikan oleh kaum Syi’ah golongan Ismailiyah Qarmathi. Apakah dengan hilangnya batu itu lantas umat Islam lantas heboh dan tidak shalat lagi karena hajar aswad sudah tidak ada..? Meski hajar aswad pernah hilang, namun selama 21 tahun itu umat Islam tidak pernah libur shalat.

Seandainya umat Islam itu shalat menyembah hajar aswad, maka selama 21 tahun itu mereka libur shalat. Tapi nyatanya tidak. Umat Islam tetap shalat menghadap kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak, karena esensi mereka ialah mematuhi perintah Allah bukan menghadap dan menyembah batu.

Kedua, setelah hajar aswad itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada pecahan di sana sini, sehingga volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu hitam yang ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yang asli dengan yang imitasi. Apakah umat Islam heboh karena itu...?

Jawabnya: Tidak pernah...! Sebab Tuhan yang disembah oleh umat Islam itu bukanlah batu tetapi Allah SWT. Batu boleh rusak dan hilang, tetapi Allah tetap ada dan kekal sampai selama-lamanya. Inilah bukti bahwa Allah bukan batu, dan batu tidak sama dengan Allah.

Ketiga, ketika thawaf dengan menunggang seekor unta, Rasulullah SAW pernah tidak mencium hajar Aswad, melainkan menyentuhnya dengan tongkat beliau. (HR. Bukhari juz 2 nomor 677). Jika Nabi pada waktu hidupnya menyembah hajar aswad, mana mungkin beliau berani menyentuh Tuhannya dengan sebuah tongkat sambil duduk di atas unta...? Teladan Nabi ini membuktikan bahwa beliau tidak menyembah hajar aswad.

Keempat, Ketundukan ini pula yang telah dilakukan oleh shahabat Umar RA ketika haji. Dalam hadits shahih dikisahkan bahwa beliau datang mendekati Hajar Aswad (batu hitam) lalu dia menciumnya dan berkata :

Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau ini batu yang tidak memberikan mudharat dan tidak pula mendatangkan manfaat. Jika aku tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan menciummu pula” (HR Bukhari dari Abis bin Rabi’ah RA).

Menghadap ka'bah ketika shalat, bukan berarti umat Islam menyembah ka’bah tersebut. Mereka melakukan ini semata-mata menjalankan aturan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhannya (Qs. Al-Baqarah 144). Jadi, esensi qiblat umat Islam ketika shalat bukan karena batu hitam, melainkan ketundukan dan kepasrahan kepada Tuhan.

Referensi : http://bentengmuslimmenjawabfitnah.blogspot.com/

Sekian posting kami yang berjudul Menjawab Fitnah : Bukti Islam Bukan Agama Penyembah Batu Hitam (Hajar Aswad). Semoga bermanfaat dan menjawab fitnah atas kedangkalan pemahaman oknum-oknum tertentu tentang bagaimana Islam yang sesungguhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar