Senin, 19 Agustus 2013

Jaminan Keaslian Al-Qur'an Sebagai Kitab Suci Terakhir

Jaminan Keaslian Al-Qur'an Sebagai Kitab Suci Terakhir
Jaminan Keaslian Al-Qur'an Sebagai Kitab Suci Terakhir | Gho Blog's - Hingga saat ini masih terdapat dua Al-Quran yang asli yang dituliskan lebih dari 1400 tahun yang lalu yang masih utuh dan bisa dilihat hingga saat ini. yang pertama terdapat di Gedung Museum Topkapi di Istambul (Turki) dan yang satunya berada di Tashkent (Uzbekistan). UNESCO telah memverifikasi keaslihannya dan memberikan surat pernyataan verifikasi tertulis terhadap keaslihan Al-Quran. Sertifikat tersebut ditampilkan disebelah masing-masing Al-Quran tersebut.

Allah yang Maha Besar dan Maha Agung, di dalam Al-Quran QS 2:2 telah memberi jaminan akan "isi" nya: "Ini adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamya….." dan juga di dalam QS 15:9: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharany (dari perubahan)."

Ayat tersebut adalah tantangan bagi umat manusia. Dan sudah menjadi fakta yang nyata bahwa sudah lebih dari 1400 tahun berlalu sejak diturunkan nya, dan terbukti tidak.

Tidak satu huruf pun di dalam Al-Quran berubah. Orang-orang kafir telah berupaya untuk merubahnya, tetapi mereka gagal.

Sebagaimana dinyatakan di dalam Ayat suci Al-Quran: "Kami" akan menjaga Kitab suci AlQuran," dan sesungguhnyalah Allah telah benar-benar menjaganya.

*Allah SWT telah berjanji akan menjaga keaslian Al-Qur'an dari segala perubahan secara langsung :
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS 15:9)

*Nabi Muhammad memerintahkan para penulisnya untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan hafalan yang diajarkan dan dikoreksi oleh Malaikat Jibril as secara teratur :
Abu Hurairah ia berkata; "Biasa Jibril mengecek bacaan Al Qur`an Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sekali pada setiap tahunnya. Namun pada tahun wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Jibril melakukannya dua kali. Dan beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf sepuluh hari pada setiap tahunnya. Sedangkan pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari."
(Shahih Bukhari 4614)

*Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan peletakan  susunan ayat-ayat Al-Qur'an kepada para sahabatnya secara langsung :
Ibnu Abbas berkata; aku bertanya kepada Utsman bin 'Affan; "Apa yang menyebabkan kalian sengaja meletakkan surat surat Bara'ah (At Taubah) padahal dia termasuk dari mi`in (surat yang ayatnya sampai seratus) dan surat Al Anfal padahal dia termasuk dari al matsani (surat yang ayatnya kurang dari seratus) kemudian kalian menyatukan keduanya termasuk dari tujuh surat panjang, dan belum kalian tulis antara keduanya dengan batas "bismillaahir rahmaanir rahim?"
Utsman berkata; "Ketika beberapa ayat turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau memanggil beberapa orang yang akan menuliskan di sisinya, kemudian beliau bersabda kepadanya: "Letakkan ayat ini dalam surat yang disebutkan di dalamnya begini dan begini, " Ketika turun kepada beliau satu ayat atau dua ayat, maka beliau akan mengatakan seperti itu. dst…. (Sunan Abu Daud 668)

*Kisah Umar Bin Khatab yang terpana mendengar bacaan ayat-ayat Al-Quran, pada saat tersebut beliau belum memeluk Islam :
Umar Bin Al Khaththab berkata; aku keluar menghadang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebelum aku masuk Islam, tapi aku dapati beliau telah mendahuluiku di masjid dan aku berdiri di belakangnya, kemudian beliau membuka shalatnya dengan membaca surat Al Haaqqah sehingga aku terkagum-kagum dengan susunan Al Qur'an, "

Umar melanjutkan; maka aku berkata; "Demi Allah, orang ini adalah seorang penya'ir sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy, "

Umar melanjutkan; kemudian beliau mambaca ayat: "Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul yang mulia. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya" (QS Al Haaqah ayat 40-41),

Umar berkata; maka aku berkata; "penyair"

Kemudian beliau membaca: "Dan bukan pula perkataan tukang tenung. sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu, " sampai akhir surat (QS 69:44-47),

Maka Umar berkata; "Maka Islam benar-benar membenam didalam hatiku." (Musnad Ahmad 102)

*Berikut ini, ayat-ayat yang didengar Umar dar hadist diatas yang membuat beliau akhirnya meyakini Islam :
"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.(QS 69:44-47) - [Penjaga Kitabullah]

Sekian posting kami yang berjudul Jaminan Keaslian Al-Qur'an Sebagai Kitab Suci Terakhir. Semoga bermanfaat untuk kita bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar