Minggu, 09 September 2012

Pengorbanan Seorang Ibu Saat Gempa Di Jepang

Pengorbanan Seorang Ibu Saat Gempa Di Jepang
Setelah Gempa mereda, para penyelamat mencapai reruntuhan rumah seorang wanita muda, mereka melihat mayat-nya melalui celah-celah. Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia berlutut seperti seseorang yang menyembah; tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan seperti memegang suatu benda. 

Rumah roboh telah menimpa punggung dan kepalanya. Dengan begitu banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat memasukan tangannya melalui celah sempit di dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia berharap bahwa wanita itu bisa jadi masih hidup.

Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa wanita tersebut pasti telah meninggal. Pemimpin tim dan seluruh anggota tim lalu meninggalkan rumah ini dan akan mencari gedung yang runtuh berikutnya. Namun karena alasan tertentu, pemimpin tim terdorong untuk kembali ke rumah hancur wanita tadi.

Pemimpin tim ini lalu berlutut lagi dan memasukkan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk mencari sedikit ruang di bawah mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, "Anak kecil...! Ada anak kecil...!".

Lalu seluruh tim bekerja bersama-sama, dengan hati-hati mereka menyingkirkan tumpukan benda hancur di sekitar jasad wanita tersebut. Ada seorang anak kecil berusia 3 bulan terbungkus selimut bunga-bunga di bawah mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah membuat pengorbanan untuk menyelamatkan anaknya.

Pengorbanan Seorang Ibu Saat Gempa Di Jepang

Ketika rumahnya runtuh, ia menggunakan tubuhnya sebagai penutup untuk melindungi anaknya. Anak itu masih tidur pulas ketika pemimpin tim mengangkatnya. Para dokter datang cepat untuk mengevakuasi anak kecil itu.

Setelah ia membuka selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut. Ada pesan teks pada layar. Dikatakan, “Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu.”

Pengorbanan Seorang Ibu Saat Gempa Di Jepang


Ponsel ini berkeliling dari satu tangan ke tangan tim penyelamat yang lain. Setiap orang yang membaca pesan tersebut tak kuasa menahan tangis.

“Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu.”


Seperti inilah kasih sayang seorang ibu yang rela berkorban nyawa untuk anaknya......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar