Jumat, 25 Januari 2013

Mahasiswa Dipukul Oknum Polisi Saat Razia

Mahasiswa Dipukul Oknum Polisi Saat Razia
Mahasiswa Dipukul Oknum Polisi Saat Razia | Gho Blog's - Shaka Musti Diguna (21), mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Pa­dang mengaku dipukuli be­berapa oknum anggota Polsek Padang  Timur, ketika ter­jaring razia kendaraan ber­motor yang digelar di depan Mapolsek Padang Timur, Selasa (22/1) pukul 14.15 WIB.

Tidak terima dengan tin­dakan penganiayaan yang dilakukan terhadapnya, Sha­ka pun  melaporkan kejadian itu ke Unit Propam Poresta Pa­dang, Rabu (23/1) dengan no­mor surat LP/03/1/2013/Propam.

Shaka menceritakan, saat razia gabungan digelar, ia mengendarai sepeda motor bersama salah seorang temannya, Agung. Ia ber­hen­ti 50 meter sebelum lokasi razia karena menyadari tidak memakai helm dan kaca spion.

Kejadian ini pun dilihat oleh salah seorang oknum polisi yang tidak mengenakan seragam dan memintanya berhenti. Karena khawatir motornya dicuri, Shaka pun memasukkan kunci kontak sepeda motor ke dalam sakunya.

“Karena saya tidak tahu siapa orangnya, saya masukkan kunci ke kantong. Saya khawatir ia hanya oknum yang mengaku sebagai polisi yang bisa saja membawa lari sepeda motor saya,” kata Shaka saat datang ke redaksi Haluan, Kamis (24/1).

Tidak lama kemudian datang lagi seorang oknum polisi yang langsung memukul Shaka dengan siku kanannya.  Berikutnya datang lagi, seorang pria tanpa pakaian seragam polisi memukul Agung, yang belakangan diketahui Shaka bahwa orang itu adalah Kanit Reskrim Polresta Padang Timur Ipda Daniel Simangunsong.

Kemudian, kata Shaka, aksi pemukulan masih berlanjut ketika dia ditanyai dan dintegrogasi sampai pukul 16.30 WIB. Selama berada di Mapolsek ini keduanya beberapa kali kembali menerima pukulan yang mengakibatkan  luka lebam di wajah, dan trauma akibat diintimidasi. “Bahkan sempat diancam akan di DO dari kampus,” katanya.

Kejadian ini berakhir ketika keduanya menyerahkan permasa­lahan ini kepada polisi dengan meminta motor beserta STNK, SIM, dan kunci motor dikembalikan. “Namun saya  masih belum terima atas pemukulan yang dilakukan aparat  terhadap saya dan teman saya,” ujar Shaka.

Masalahnya belum selesai sampai di situ. Warga sekitar yang melihat Shaka luka lebam, mengan­jurkan Shaka kembali ke Mapolsek Padang Timur menanyakan alasan mengapa  dia dipukuli. Saat itu dia ditemani Agung dan salah seorang anggota TNI berpangkat Praka.

Seusai mendatangi Mapolsek, Shaka pun masih diintimidasi dan dipukuli, serta diminta mening­galkan dompetnya dan mengambil sepeda motor yang dibawanya siang tadi dengan berjalan kaki.

Merasa tidak terima dengan tindak penganiayaan yang dia alami,  keesokan harinya, Shaka melaporkan kejadian ini ke Polresta Padang. Sampai saat ini motor beserta dompet, KTP, dan SIM masih ditahan Kanit Reskrim Polresta Padang Timur Ipda Daniel Simangunsong.

Kapolsek Padang Timur Kompol Erman ketika dihubungi tidak mengangkat telepon. Selain itu, Kanit Reskrim Ipda Daniel Sima­ngun­song menolak memberikan keterangan. (http://harianhaluan.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar